Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jangan Salahkan Sekolah!

Penulis: Vivien Pangaribuan

Jangan Salahkan Sekolah!
Banyaknya orang tua saat ini yang menyalahkan sekolah, guru, sistem pendidikan untuk masalah beratnya tas anak-anak mereka, materi pelajaran yang sulit, jam belajar yang lama, banyaknya PR, tugas, kegiatan atau sejenisnya.

Sebagai orang tua, merekalah yang menentukan kemana atau dimana anak mereka bersekolah, semakin tinggi status sebuah sekolah, lumrahnya semakin tinggi juga tuntutan atas sekolah tersebut, misalnya untuk sebuah sekolah lokal berakreditasi A, ada banyak persyaratan yang harus dipenuhi oleh pihak sekolah, mulai dari fasilitas, pendidikan kepala sekolah dan guru, administrasi kepala sekolah, administrasi guru, yang semuanya tujuannya untuk peningkatan kualitas siswa sekolah tersebut. Semuanya memiliki standard yang harus dicapai, yang umumnya adalah standard terbaik atau tinggi. Untuk sekolah bertaraf internasional atau sekolah internasional, standardnya jauh lebih tinggi karena cakupan pelajaran lebih luas dan penerapan sistem pendidikan gabungan dari dalam dan luar negeri.
Selain sekolah berakreditasi A, ada juga sekolah yang berakreditasi B atau dibawahnya. Biasanya standard sekolah ini lebih rendah dibandingkan sekolah berakreditasi A. Namun bukan berarti bahwa sekolah ini lebih jelek, hanya saja fasilitas dan penunjang sekolah yang masih berada di bawah sekolah berakreditasi A. Fasilitas sekolah tidak terlalu banyak, kegiatan siswa hanya 1 atau 2, sehingga lama belajar siswa di sekolah lebih pendek. Mengenai prestasi siswa juga agaknya kurang bersaing, siswa diajarkan sesuai dengan yang terdapat di dalam kurikulum, bukan untuk mengejar juara dalam berbagai lomba pendidikan atau olimpiade.

Orang tua sebaiknya bukan hanya bijaksana namun juga harus cerdas dalam memilih sekolah yang cocok untuk anak-anak mereka, perhatikan kemampuan si anak dan carilah sekolah yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya. Jangan sampai anak anda merasa stres karena tidak mampu bersaing dengan teman-temannya yang tingkat kemampuannya berada jauh diatasnya atau berada di sekolah yang standardnya adalah menjadi sekolah dengan peringkat pertama atau unggulan di tingkat kotamadya, provinsi atau negara, juara lomba pendidikan atau juara olimpiade.

Orang tua yang tidak setuju dengan sistem pendidikan di sekolah yang bermutu, merasa berat dengan pelajaran yang terlalu banyak dan sulit, berat dengan banyak PR dan tugas, maka sebaiknya mulai mencari sekolah yang jam belajarnya lebih pendek, kegiatan siswa lebih sedikit, dan belajarnya lebih santai. Jangan meminta sekolah untuk menurunkan standard mereka, karena itu tidak mungkin. Apalagi dengan kondisi saat ini dimana era globalisasi merambah negeri, anak-anak Indonesia tidak hanya bersaing dengan anak-anak sebangsa dan setanah air namun dengan anak-anak dari luar negeri.

Semoga bisa menjadi bahan perenungan bagi kita semua.